SITA DEWI CERMINAN FITNAH WANITA DALAM HIKAYAT SRI RAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF AL-QURAN DAN AL-HADITS

Hikayat Sri Rama merupakan hikayat yang sangat populer dan jumlahnya sangat banyak. Menurut Achadiati Ikram (1980:68), naskah-naskah melayu yang berisi kisah Sri Rama tersebar di banyak tempat dalam jumlah yang cukup banyak. Hikayat Sri Rama ini merupakan hikayat yang sangat digandrungi di zamannya bahkan merupakan karya sastra melayu yang tidak lekang oleh waktu.
Dalam Hikayat Sri Rama yang sering disingkat menjadi HSR ini mengandung makna yang sangat beragam yang sering terjadi dalam kehidupan manusia. Makna-makna itu memang telah terjadi dan dirasakan oleh manusia sejak manusia diciptakan hingga manusia modern zaman sekarang.
Penulis mengambil judul “Sita Dewi Cerminan Fitnah Wanita dalam Hikayat Sri Rama dari Perspektif Al-Quran dan Al-Hadits’ karena tema fitnah wanita sangat menarik. Fitnah wanita memang telah ada sejak nabi Adam sampai zaman sekarang.
Serangkaian kisah yang menyatakan bahwa wanita adalah fitnah dunia terbesar telah disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah hadits, “Tidaklah kutinggalkan suatu ujian yang lebih berat bagi laki-laki, melebihi (ujian terkait) wanita.” (Hr. Bukhari, no. 4808; Muslim, no. 2740; dari Usamah bin Zaid: http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/kehormatanmu-wahai-saudariku-1.html)
“Sesungguhnya, dunia ini manis dan hijau. Allah menjadikan kalian sebagai pengatur di dalamnya secara turun temurun, lalu Dia melihat sikap kalian perbuat. Karena itu, berhati-hatilah kalian terhadap dunia, dan berhati-hatilah kalian terhadap wanita karena awal bencana yang menimpa Bani Israil adalah pada wanitanya.” (Hadits sahih; Hr. Muslim, no. 2742: http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/kehormatanmu-wahai-saudariku-1.html)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak laki-laki, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Ali ‘Imran: 14).
Dalam kisah Nabi Adam, manusia pertama pun telah terdapat kisah fitnah wanita. Nabi Adam diturunkan dari Surga ke Bumi karena fitnah wanita. Anak nabi Adam, Qabil membunuh saudaranya sendiri, Habil karena ketertarikan terhadap wanita. Dalam Kisah Layla Majnun, Qois menjadi gila (majnun) karena wanita (Layla). Begitu pula dengan kisah Romeo Juliet, Romeo mati konyol meminum racun gara-gara wanita (Juliet).
Makalah ini menitikberatkan pada Sita Dewi. Sita Dewi merupakan tokoh utama wanita dalam Hikayat Sri Rama, jadi intensitas kemunculannya lebih sering. Sita Dewi pun adalah pusat dari masalah perebutan antara Rawana dan Rama dalam HSR.

Al-Quran dan Al-Hadits menjadi tumpuan dalam menganalisis cerminan fitnah wanita oleh Sita Dewi dalam Hikayat Sri Rama karena Hikayat Sri Rama sudah terpengaruh Islam. Sebagai buktinya dalam hikayat tersebut tertulis kata-kata ‘Nabi Adam’(h.236), ‘Firman Allah Taala’(h.221), ‘Jamah Kiamat’(h.238), ‘Pahala’(h.238), ‘Allah’(h.239), dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut lazim digunakan oleh orang islam. Selain mengacu pada Al-Quran dan Al-hadits, makalah ini menggunakan analisis sosiologi sastra.

Komentar